PERTOLONGAN
PERTAMA MENCEGAH TERJADINYA KEJANG DEMAM PADA ANAK
Kejang
demam (febris convulsion/stuip/step) yaitu kejang yang timbul pada waktu demam
yang disebabkan oleh proses di diluar kepala misalnya karena ada nya infeksi di
saluran pernapasan, telinga atau infeksi di saluran pencernaan dan biasanya
dialami anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Bila anak sering kejang, utamanya
dibawah 6 bulan, kemungkinan besar mengalami epilepsy (Lusia, 2015).
Angka
kejadian kejang demam di Indonesia mencapai 2% sampai 4% dari tahun 2005 sampai
2006. Untuk provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2013 mencapai 2% sampai 3 %.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Surakarta,
angka kejadian di wilayah Jawa Tengah sekitar 2 % sampai 5% pada anak usia 6
bulan sampai 5 tahun setiap tahunnya (Kemenkes, 2011).
Beberapa kondisi
yang dapat menimbulkan kejang demam menurut Lumban Tobing (2003) :
1.
Demam itu sendiri, yang disebabkan oleh infeksi
saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi
saluran kemih, kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi.
2.
Efek produk toksik daripada mikroorganisme
3.
Respon alergik atau keadaan umum yang abnormal
oleh infeksi.
4.
Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.
5.
Ensefalitis viral (radang otak akibat virus)
yang ringan, yang tidak diketahui atau enselofati toksik sepintas
Peran
orang tua sangatlah diperlukan untuk memberikan pertolongan pertama saat
terjadi kejang pada anak. Oleh karena
itu, orangtua perlu mengrtahui tanda-tanda awal kejang demam pada anak.Kejang
demam biasanya terjadi pada awal demam dimana anak akan terlihat aneh untuk
beberapa saat, kemudian kaku, kejolotan, dan memutar matanya. Anak tidak
responsive untuk beberapa waktu, dan kulit tampak lebih gelap dari biasanya.
Setelah kejang anak akan kembali normal kembali.
Langkah awal yang dapat
dilakukandalam melakukan pertolongan pertama untuk mencagah terjadinya kejang
padaanak demam, yaitu :
1.
Segera memberi obatpenurun panas
2.
Kompres air biasa atauhangat yang diletakkan
di dahi, ketiak, dan lipatan paha.
3.
Beri anak banyak minum danmakan makanan
berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air, bisaberupa jus, susu, teh,
dan minumanlainnya.
4.
Jangan selimuti anak denganselimut
tebal, selimut dan pakaian tebaldan tertutup justru akan meningkatkansuhu tubuh
dan menghalangi penguapan.(Candra, 2009).
Ketika terjadi kejang dantidak berhenti
setelah lima menit,sebaiknya anak segera dibawa ke fasilitaskesehatan terdekat.
Jika anak pernahmengalami kejang demam di usia pertamakehidupannya, maka ada
kemungkinan iaakan mengalami kembali kejang meskipun temperatur demamnya lebih
rendah(Candra, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Candra, 2009,Kejang Demam.Available: http://www.scribd.com/doc/15689407,
9 Juni 2019
Kementrian Kesehatan. (2012). Pusat Data dan Informasi.
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Lumbantobing,SM.2003.Penatalaksanaan
Muthakhir Kejang Pada Anak.Jakarta : FKUI
Lusia.(2015). Mengenal Demam dan Perawatannya pada Anak.
Surabaya: Airlangga University Press (AUP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar